Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 94; Lukas 15; Daniel 5-6
Banyak sekali saya temui di gereja lokal, para hamba Tuhan berkotbah mengenai mimpi. Mereka meminta kita untuk bermimpi yang besar seperti Yusuf, lalu mengajari kita untuk mempunyai sebuah visi yang luar biasa, dan seterusnya. Melalui kotbah mereka, mereka mampu membuat jemaat terlena dengan indahnya bayangan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Semangat para jemaat untuk meraih impiannya pun bangkit kembali. Saya pribadi suka sekali dengan kotbah bertema mimpi.
Suatu ketika, setelah saya mendengar sebuah kotbah dari seorang pendeta, saya menemukan satu keunikan dimana sang pendeta membagikan sesuatu yang belum pernah dibahas sebelumnya oleh para hamba Tuhan lainnya. Yaitu mengenai "dream stealer" atau "pencuri mimpi". Dalang dari kasus pencurian mimpi-mimpi umat Tuhan, siapa lagi kalau bukan iblis, bapa dari segala pendusta. Ia selalu berusaha mengelabui kita dengan berbagai macam bentuk manipulasi dan berusaha menjatuhkan dengan menyebarkan virus intimidasi daalm pikiran kita.
Awasi "pencuri mimpi" yang selalu mengintai dan mengambil kesempatan mencuri di saat kita sedang lengah. Minta bantuan Roh Kudus agar Ia senantiasa membantu kita untuk tetap waspada dan bisa mendeteksi sedini mungkin kehadiran "pencuri mimpi", yang bisa hadir dalam bentuk rasa malas, tidak mau repot, mendengar dan menanamkan ucapan negatif, sikap pesimis, dan sebagainya.
Bangun impian setinggi mungkin, namun waspadai pencuri mimpi.